Sub grade atau tanah
dasar merupakan fondasi yang menopang beban perkerasan yang berasal dari
kendaraan yang melewati suatu jalan. Oleh karena itu perencanaan suatu
perkerasan jalan sangat ditentukan oleh kondisi tanah dasar atau sub grade.
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Sub
Grade
Sub grade adalah tanah dasar di bagian bawah lapis perkerasan jalan. Lapisan
tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik,
atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang
distabilisasi dan lain lain.
Sebelum kegiatan penghamparan perkerasan dilakukan, bagian sub grade harus
sudah dalam keadaan siap (kuat, padat, bersih, dan dibentuk sesuai rencana). Langkah-langkah
pelaksanaannya :
1.Apabila
tanah exsisting lebih tinggi dari elevasi rencana, maka dilakukan pekerjaan
galian. Sedangkan apabila tanah exsisting lebih rendah dari elevasi rencana,
maka dilakukan pekerjaan timbunan.
·Pada pekerjaan galian, tanah dasar
dibentuk permukaan tanahnya dengan cara mengupas dengan cangkul.
Pekerjaan
galian dimaksudkan untuk mendapatkan bagian tanah dasar (subgrade) yang akan
menentukan kekuatan dari susunan perkerasan di atasnya yang sesuai dengan
rencana struktur.
·Pada pekerjaan timbunan, bagian-bagian
yang harus ditimbun sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, harus di timbun
menggunakan tanah timbunan yang cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar
lain-lainya). Penimbunan harus dilakukan lapis demi lapis. Tebal maksimal
hamparan 30cm setiap lapisan. Kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum
dilakukan pemadatan.
2.Pemadatan
sub grade menggunakan Vibrator Roller atau Static Roller (sambil diberi air
secukupnya untuk mencapai kadar air optimum).
3.Setelah
pemadatan tanah dasar selesai, lalu dilakukan perataan menggunakan Motor Grader.
Cara Pengukuran Kualitas Sub Grade
Lapisan tanah dasar (sub
grade) adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis
perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya. Menurut
Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan
setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang
berkenaan dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR). Apabila kondisi tanah pada
lokasi pembangunan jalan mempunyai spesifikasi yang direncanakan, maka tanah
tersebut dapat langsung dipadatkan dan digunakan.
Kekuatan dan keawetan
pengerasan jalan itu sangat tergantung pada sifat- sifat dan daya dukung tanah
dasar (sub grade). Oleh karena itu, pada perencanaan pembuatan jalan baru harus
diadakan pemeriksaan tanah yang teliti ditempat- tempat yang akan dijadikan
tanah dasar yang berfungsi untuk mendukung pengerasan jalan. Lebih utama kalau
diambil beberapa contoh tanah dari tanah dasar itu dan dikirimkan ke
laboratorium penyelidikan tanah untuk diselidiki.
Pengujian kepadatan
dengan menggunakan metode Sand Cone Test Atau Dynamic ConePenetrometer
Test. Subgrade mencapai minimal 95% kepadatan Standard Proctor.
Pengujian dilakukan
maksimum 200 m² untuk satu titik secara zig-zag hingga kedalaman tertentu.
Toleransi permukaan tidak lebih tinggi / rendah dari 10 mm dari elevasi
rencana. Penghamparan dilakukan dengan ketebalan setiap lapisan maksimum 20 cm
dalam kondisi gembur.
Persyaratan Material Sub Grade
1.California
Bearing Ratio (CBR) minimal 5%. Departemen Pekerjaan Umum (DPU) mensyaratkan
bahwa nilai CBR pada kondisi terendam air dari suatu sub grade minimal 5%.
2.Index Plastisitas tanah harus kurang
dari 15%.
3.Jenis timbunan tanah tidak boleh
termasuk dalam klasifikasi tanah yang tidak stabil. Misalnya klasifikasi tanah
bergambut dengan kandungan organik tinggi.
4.Perobahan bentuk permanen (permanent
deformation) dari tanah dasar akibat beban lalu lintas dan
perkerasan-perkerasan diatasnya harus sekecil mungkin.
5.Tegangan yang timbul pada lapis permukaan
tanah dasar harus lebih kecil dari tegangan izin tanah dasar.
6.Sifat mengembang dan menyusut dari tanah
dasar akibat perubahan kadar air, harus sekecil mungkin dan konstan.
7.Lendutan dan lendutan balik tanah dasar
selama dan sesudah pembebanan lalu lintas harus sekecil mungkin.
8.Tambahan
pemadatan akibat pembebanan lalu-lintas dan penurunan yang diakibatkan, pada
tanah berbutir yang tidak dipadatkan secara baik, harus sekecil mungkin dan
merata.
Bagian
utama tugas akhir terdiri dari tiga jenis sajian, yaitu bab pendahuluan, bab
inti, dan bab penutup.
3.1Bab 1Pendahuluan
Bagian ini merupakan isi keseluruhan
pokok informasi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan pembahasan,
, metode, dan sistematika penulisan tugas akhir. Ketentuan bagian-bagian
tersebut meliputi hal-hal berikut.
a.Latar belakang
masalah/bahasan berisialasan yang
mendorong mengapa judul tugas akhir tersebut pentinguntuk dibuat.
b.Ruang lingkup berisi
pembatasan masalah/bahasan, khususnya yang ada hubungannya dengan pembuatan
tugas akhir. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya pembahasan yang di
luar isi tugas akhir.
c.Tujuan berisi uraian tujuan
(materi) penulisan tugas akhir.
d.Metode berisi tentang prosedur
kerja yang digunakanuntuk membahas
topik tugas akhir.
e.Sistematika penulisan berisi
tentang penjelasan singkat tiap-tiap bab dan bukan ulangan dari daftar isi.
3.1.1Latar Belakang Masalah
Latar belakang menginformasikan idetifikasi masalah yang
akan dikaji. Bagian-bagian
yang perlu dikemukakan dalam bagian ini adalah
a.menjelaskan topik yang sama
atu relevan dengan topik yang akan dibahas;
b.menjelaskan topik yang akan
dikaji;
c.menjelaskan perbedaannya
sehingga penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut;
d.menjelaskan
kelebihan-kelebihan topik yang akan dikaji.
3.1.2Pembatasan Masalah
Setelah menentukan ruang lingkup, pembatasan masalah
perlu dirumuskan dengan tepat sesuai dengan topik yang dikaji. Pembatasan
disajikan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat informatif (berita).
3.1.3Tujuan
Bagian ini
mencantumkan garis besar tujuan pembahasan yang akan dilakukan dalam tugas
akhir, yaitu gambaran hasil yang akan dicapai, seperti ingin menmbuat rencana
pelaksanaan pembangunan gedungberlantai
lima yang aman atau ingin mengendalikan proyekdengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut dikemukakan penyajian tujuan
penulisan tugas akhir yang tidak tepat, seperti dalam Gambar 11.
2.1Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan Tugas Akhir ini didasarkan kenyataan bahwa sebagian besar alumni
Politeknik Negeri Semarang
Jurusan Teknik Sipil yang bekerja pada kontraktor, yaitu menjadi pelaksana di
lapangan. Jadi, tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah
a. Sebagai salah satu syarat akhir dari Jurusan
Teknk Sipil Politeknik Negeri Semarang ;
b.Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan pada Jurusan Teknik Sipil,
Polines;
c.Mahasiswa dapat meningkatkan
wawasan dalam pemecahanmasalah;
d. Agar mahasiswa dapat membuat suatu perencanaan pelaksanaan proyek yang baik dengan menerapkan suatu sistem manajemen.
Sedangkan tujuan Rencana Anggaran Pelaksanaan
(RAP) adalah agar mahasiswa mampu mengendalikan biaya proyek, dengan cara
merencanakan bahan. Alat, dan tenaga yang
seefisien mungkin dengan memperhatikan kekuatan bangunan tesebut, dan
dapat mengetahui biaya riil yang dibutuhkan
Gambar 11. Contoh Penyajian
Tujuan Penulisan yang tidak Tepat
Dalam rincian tujuan penulisan tertulisSebagai salah satu syarat akhir
dari Jurusan Teknk Sipil PoliteknikNegeri Semarang danMahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
yang telah didapat selama perkuliahan pada Jurusan Teknik Sipil, Polines. Ketiga
rincian tujuan tersebut tidak berkaitan dengan batasan masalah yang
direncanakan, dirancang, atau diteliti dalam tugas akhir Polines bidang teknik
sipil. Oleh karena itu, rincian tugas akhir seperti itu tidak tepat diungkapkan
dalam subbab tujuan penulisan, tetapi dapat diungkapkan dalam kata pengantar
tugas akhir.
Secara substansi rincian tujuan penulisan tugas
akhir, sebenarnya rincian data Agar
mahasiswa dapat membuat suatu perencanaan pelaksanaan proyek yang baik dengan
menerapkan suatu sistem manajemen danSedangkan
tujuan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) adalah agar mahasiswa mampu mengendalikan
biaya proyek, dengan cara merencanakan bahan,
alat, dan tenaga yang seefisien mungkin dengan memperhatikan kekuatan
bangunan tesebut, dan dapat mengetahui biaya riil yang dibutuhkan, sudah
menunjukkan tujuan yang jelas, namun penyajiaanya tidak disusun dengan kalimat
yang efektif, yaitu dengan mengulangsubjek penulis, yaitu mahasiswa
dapat . Untuk menghasilkan tujuan penulisan yang jelas dan berkaitan dengan
batasan masalah yang ditetapkan perlu disusun dengan kalimat yang efektif. Tujuan
penulisan (Gambar11)dapat diperbaiki
menjadi tujuan penulisan yang tepat (Gambar 12).
2.1Tujuan
Penulisan
Untuk
mewujudkan pelaksanaan proyek diperlukan perencanaan yang baik, karena itu
penekanan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah
a.menjelaskan
kebutuhan bahan dan peralatan yang digunalan ...;
b.mendeskripsi
harga satuan pekerjaan ...;
c.membuat
rencana pelaksanaan proyek sesuai dengan sistem manajemen;
d.membuat
Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP), yaitu merencanakan kebutuhan bahan. alat, dan tenaga yang seefisien dengan
memperhatikan kekuatan bangunan dan biaya riil yang dibutuhkan sehingga
dapat mengendalikan biaya proyek.
Gambar 12.Contoh penyajian tujuan penulisan yang Tepat
Adakalanya,
dalam tugas akhir Polines terdapat penyajian tujuan penulisan yang
diklasifikasikan dalam tujuan akademis (umum) dantujuan teknis (khusus) (Gambar 12). Kalau
dilihat dari substansinya tujuan akademis hanya mengungkapkan maksud sehingga penyajiaan
tujuan akademis cukup diungkapkan dalam kata pengantar. Jadi, tujuan akademis
tidak perlu disajikan pada tujuan penulisan sehinggadalam tujuan tersebut hanya disajikan tujuan
penulisan yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Misalnya,
1.3Tujuan Penulisan
Tujuan Akademis
a.menerapkan
Program Studi Khonversi Energi, Politeknik Negeri Semarang.
b.Dapat
mengembangkan ilmu yang di peroleh selama studi pada program studi tersebut
c.Untuk
mengaplikasikan segala ilmu dan pengalaman yang telah didapat selama kuliah.
Tujuan'Teknis
a. Membuat suatu rancangan dan merealisasikannya
dalam bentuk modul sebagai aplikasi sistem pengontrolan lampu penerangan dengan
menggunakan. mikroprosesor AT89C5 1.
b. Membuat modul aplikasi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam praktikum rangkaian
interface di laboratorium mekatronika. Hal ini adalah sebagai kontribusi hasil
penelitian untuk mengembangkan laboratorium mekatronika di Jurusan Teknik Mesin
Program Studi Teknik Konversi'Energi.
Gambar
13 Contoh penyajian Tujuan yang tidak Tepat.
Tujuan tersebut dapat diubah
menjadi tujuan jelas dan efektif sesuai dengan arah yangdibahas dalam tugas akhir, serperti berikut.
1.3Tujuan Penulisan
Sesuai dengan perumusan masalah yang ditetapkan tersebut, tujuan penulisan
tugas akhir ini bertujuan
a. membuat
modul sebagai aplikasi sistem pengontrolan lampu penerangan dengan menggunakan.
mikroprosesor AT89C5 1;
b. membuat modul aplikasi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam praktikum rangkaian
interface di laboratorium
mekatronika.
Berdasarkan paparanyang diungkapkan di atas dapat disimpulkan
bahwa tujuan penulisan pada bab pendahuluan tugas akhir hanya menyajikan tujuan
atau arah yang berkaitan dengan batasan masalah, atau rumusan masalah yang
ditetapkan dalam tugas akhir bukan maksud penulisan. Dalam penyajian tujuan
hendaknya juga menggunakan kata-kata kongkret, seperti menjelaskan, menyebutkan, menerapkan, merancang, membuat, menghitung,
mendesain, atau mendeskripsi.
Kata-kata abstrak, seperti memahami,
mengenal, mengerti, ataumengetahui, tidak digunakan dalam
penyajian rincian tujuan tugas akhir.
3.1.4Penyajian Metode
Dalam pendahuluan tugas akhir Polines sering terdapat metode rencana
pelaksanaan, perancangan, atau penelitian. Metode tersebut dapat disajikan dengan
menjelaskan prosedur kerja dalam rancang bangun, seperti teknik pengumpulan
data,prosedur perancangan atau rencana pelaksanaan,
atau prosedur pengujian. Namun, dalam kenyataan penulisan tugas akhir hanya diungkapkan
teknik pengumpulan tanpa menjelaskan bagaimana langkah-langkah yang dilakukan
untukmerancang dan membangun suatu
alat, sistem, atau modul. Bahkan,
adapula penyajian metode yang tumpang tindih antara teknik pengumpulan data
denganlangkah-langkah yang akan
dilakukan dalam rancang bangun. Contoh penyajian metode yang kurang tepat terlihat
pada Gambar 14 . Gambar 14menunjukkan
metode yang digunakan dalamrancang
bangunsuatu alat tumpang tindih
sehingga tidak sistematis. Bahkan, dalam data berikut hanya diungkapkan teknik
pengumpulan data tanpa memerikan gambaran langkah- kerja yang akan dilakukan dalamrancang bangunmesin perontok padi.
1.4Metode Pengumpulan Data
Metode yang
digunakan dalam penulisan Rancang bangun
Mesin Perontok Kombinasi untuk Komoditas Padi dan Jagung Otomatis adalah sebagai
berikut:
a.Studi Lapangan
Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi baikcermat mengenai kendala yang dihadapi dan
sistem kontrol yang digunakan.
b.Studi Pustaka
Teknik
pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubngan
dengan topik serta katalog yang digunakan untuk mendapatkan daftar spesifikasi
teknis komponen yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir.
c.Wawanacara dan Bimbingan
Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dan diskusi secara
langsung kepada dosen pembimbing atau pihak-pihak yang mengetahui hal yang
diperlukan dalam pembuatan tugas akhir.
Gambar 14 Contoh penyajian
metode yang tidak Llengkap
Dalam penyajian metode (gambar 14) dapat diurutkan sehingga sistematis. Selain
itu, dalam hal ini perlu disajikan pulapenjelasan perakitan dan pengujian di laboratorium sehingga jelas
langkah-langkah yang dikerjakan dalam rancang bangun dengan metode-metode rancang
bangun, misalnya mengungkapkan teknikpengumpulan data,rencana
perancangan, atau rencana pengujian dalamrancang bangun.
Berdasarkan hal tersebut penyajian metode (Gambar 14) perlu disajikan
dengan mempertimbangkan urutan,Misalnya,
1.4Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan tugasadalah sebagai berikut.
1.4.1Teknik Pengumpulan Data
Perancangan
alat ini menggunakan beberapa teknik pengumpuan data berikut.
a.Studi
Pustaka
Studi literatur dimaksudkan untuk
memperoleh dan mempelajari data-data sebagai acuan dan pendalaman dasar teori
dalam proses perancangan, pembuatan, dan pengujian sistem.
b.Teknik Observasi
Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi tentang perangkat yang digunakan dan lokasi sebagai pembuatan tugas
akhir.
c.Teknik Wawancara
Teknik pengumpulan data ini dilakukan
dengan cara tanya jawab dan diskusi secara langsung kepada dosen pembimbing
atau pihak-pihak yang mengetahui hal yang diperlukan dalam pembuatan tugas
akhir.
1.4.2Prosedur
Rancang Bangun
Dalam prosedur rancang bangun ini
perlu dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan langkah-langkah kerja pembuatan
alat, seperti rencana perancangan dan rencana pengujian serta teknik analisis
yang akan digunakan. ataulangkah kerja
perancangan, langkah pengujian, dan teknik analisis data berdasarkan hasil
pengujian alat tersebut.
Penyajian metode yang lengkap,
yaitu menyebutkan teknik pengumpulan data, prosedur perancangamn, dan posedur pengujian,
terdapat dalam Gambar 15.
1.4 Metode
1.4.1 Teknik
Pengumpulan Data
Teknik ini digunakan
untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
hasil pengukuran benda kerja, sedangkan untuk mendapatkan data sekunder
diperoleh dengan cara pengumpulan data referensi.
1.4.2 Prosedur Perancangan
Metode ini digunakan untuk
merancang sistem komunikasi data menggunakan pemancar dan penerima menggunakan
TRF 2,4 G, meliputi hal-hal berikut.
a.Penggunaan Software
Software
yang digunakan untuk meng-compile
program bahasa assembler adalah ASA1.51 dan untuk memasukkan program
ke dalam menggunakan software ISP.HEX.
b.Perancanhgan Rangkaian
Rangkaian yang digunakan dalam tugas akhir
ini lebih diutamakan ke rangkaian TRF 2,4 G dan rangkaian yang terhubung dengan
mikrokontroler AT89C51.
c.Radio Pemancar dan Penerima
Radio transceiver
digunakan untuk mengirimkan data pemancar (transmitter) ke penerima (receiver).
Radio pemancar dan penerimayang digunakan dalam tugas akhir ini adalah jenis TRF 2,4 G buatan Laipac
Tectnology Inc.
d.Jenis Modulasi yang dipakai
Modulasi yang akan digunakan adalah modulasi
Gaussian Frekuensi Shift Keying (GFSK).
Modulasi ini banyak diaplikasikan pada frekuensi tinggi dengan jarak
jangkau rendah, seperti bluetooth pada handphone.
e.Antena
Untuk melakukan komunikasi data yang digunakan
pemancar dan penerima TRF 2,4 G adalah jenis antena mikrostrip 3/8 k.
1.4.3 Prosedur
Pengujian
Berikut dikemukakan
prosedur pengujian benda kerja tugas akhir.
a.Pengujian pemancar dan
penerima2,4 GHz
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa
kedua radio pemancar dan penerima dalam kondisi baik sehingga dapat digunakan
sebagai perangkat pengirim dan penerima. Untuk melakukan komunikasi data digunakan data numerik (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9). Selain itu, pengujian
ini bertujuan untuk menjelaskan spektrum frekuensi dan jarak jangkau dan spektrum frekuensi modulasi GFSK dan jarak
jangkau antara pemancar dan penerima dalam orde meter.
.Gambar
15. Contoh Penyajian Metode yang Lengkap
3.1.5Sistematika Penulisan
Dalam tugas akhir mahasiswa Polines selalu mencantumkan sistematika
penulisan. Sistematika penulisan hanya menyajikan informasi yang akan dijelaskan
dalam tugas akhir. Penyajian yang
sederhana dilakukan dengancara
menyajikan gambaran umum singkat dari tiap bab masing-masing, yang ditulis
dalam bentuk rincian atau kalimat-kalimat yang berkesinambungan.
Dalam tugas akhir sering ditemukan penyajian sistematika penulisan yang
hampir sama dengan daftar isi sehingga hanya bersifat pengulangan. Bedanya,
dalam daftar isi digunakan penyajian dengan rincian dengan angka desimal,
sedangkan dalam sistematika penulisan penyebutan antarrincian digunakan tanda
baca koma. Selain itu, perinciangambaran bab tidak mempertimbangkan kaidah penulisan kalimat sehingga
hanya disajikan isi pokok tiap bab tanpa melihat kesinambungan kalimat (Gambar16).
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk
lebih mudah memahami tugas akhir ini, maka dibuat sistematika penulisan yang terbagi
dalam beberapa bab, kemudian dirinci dalam beberapa subbab, antara lain:
BAB 1
PENDAHULUAN
Menjelaskan keseluruhan
pokok informasi tentang latar belakang masalah, tujuan pembuatan tugas akhir,
ruang lingkup, metodologi, dan sistematika penyusunan proyek akhir ini.
BAB 2LANDASAN TEORI
Menjelaskan
tentang sejarah Polines , mekanisme perkuliahan, dan penjadwalan kuliah.
BAB 3PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Memberikan
uraian perancangan sistem, implementasi sistem, dan penjelasan mengennai
pemodelan sistem yangakan digunakan dalam perancangan sistem baru.
BAB IV PETUNJUK
PENGOPERASIAN DAN PENGUJIAN SISTEM
Memberikan
uraian penggunaan dan langkah-langkah penjadwalan kuliah.
BAB V PENUTUP
Merupakan kesimpulan dan saran-saran dalam penulisan tugas akhir.
Gambar 16. Contoh Penyajian
Sistematika Penulisan yang Salah.
Dari penyajian sistematika
penulisan tersebutdapat dilihat bahwa kesalahan
penyajian sistematika penulisan terletak pada bagian berikut, yaitu::
a.penulisan
bab dan judul bab ditulis dengan huruf kapital;
b.penulisan
rincian bab tidak bersubjek;
c.penulisan
bab digunakan angka Romawi padahal dalam daftar isi ditulis dengan angka Arab;
d.pola
penyajian tidak menunjukkan kalimat yang lengkap;
Kesalahan itu
menunjukan penyajian sistematika penulisan tidak lazim dalam penulisan karya
ilmiah. Sistematika (Gambar15) dapat disusun lebih sistematis dan sesuai dengan
kaidah penulisan.
1.5 Sistematika Laporan
Dalam
tugas akhir ini dibagi ke dalam enam bab. Setiap bab menyajikan informasi
unsur-unsur yang akan dibahas dalam tugas akhir. Dalam sistematika penulisan
ini penulis perlu menyajikan gambaran umum tiap bab agar lebih mudah dipahami.
a.Bab Pendahuluan
menjelaskan keseluruhan informasi yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam
tugas akhir.
b.BabLandasan Teoritis
Bab ini
menjelaskan kerangka teori yang dipakai sebagai acuan dalampembahasan perancangan dan implementasi
sistem penjadwalan kuliah di Polines.
c. Bab Perancangan dan Implementasi Sistem
Bab ini menjelaskan
perancangan dan implementasi sistem (model) yang akan digunakan dalam pembuatan
databse penjadwalan kuliah Polines.
d. Bab Petunjuk Pengoperasian dan Pengujian
Sistem
Bab ini menyajikan
uraian penggunaan dan langkah-langkah yang dilakukan dalam sistem penjadwalan
kuliah di Polines.
e.BabPenutup
Bab ini menyajikan
penafsiran hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebel;umnya.
Sebagai tindak lanjut pada bab ini akan dikemukakan saran-saran guna
pengembangan sistem lebih lanjut.
3.2Bab 2Landasan Teoretis
Bab ini mengupas secara mendasar,
luas, dan sistematis tentang teori yang digunakan dan dikembangkan untuk
mendukung dan memecahkan masalah yang ada pada bab-bab berikutnya. Setiap teori
yang dikutip dari buku, jurnal, majalah, koran atau internet, menyebutkan
sumber, misalnya Djuharie (2001:5) .... , ... (Djuharie, 2001:5).
Teori-teori yang diungkapkan dalam
tugas akhir berupa kumpulan kutipan yang dihubungkan dengan kalimat-kalimat
penulis (tugas akhir) sehingga membentuk wacana yang baik, yaitu berupa
paragraf-paragraf yang berkesinambungan dan sistematis. Teori yang diacu
sebagai dasar pembahasan diwujudkan dengan kutipan langsung atau tidak
langsung. Kutipan-kutipan yang dikemukakan bab landasan teori itu mempertimbangkan
kaidah penulisan yang lazim digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Landasan teori dapat dibuat beberapa
subbab sesuai dengan kebutuhan teori yang digunakan sebagai acuan dalam
pembahasan topik.
3.3.Bab Inti(Bab-bab isi yang lain)
Bab inidibagi ke dalam beberapabab bergantung kebutuhanpembahasan atau penyelesaian terhadap topik
yang dirancang, dibahas,atau diteliti.
Sebagai gambaran bab inti, berikut diberikan ilustrasi tentang penyajian bab
initi.
Tugas akhir mahasiswa Polines sudah
menunjukkan penyajian urutan bab inti yang sistematis. Jumlah bab ini
bergantung pada kebutuhan pembahasan. Misalnya,dalam tugas akhir yang berjudul Rancang
Bangun Mesin Perontoh Kombinasi untuk Komoditas Padi dan Jagung Oomatis (Abdalah
dkk., 2007). Dalam tugas akhir itu disajikan bab inti yang terdiri dari
beberapa bab, subbab, atau anak subbab, seperti:
a.bab pemodelan alat terbagi ke
dalam sembilansubbab;
b.bab perakitan alat terbagi ke
dalam tiga subbab;
c.bab pengoperasian alat terbagi
ke dalam lima subbab;
d.bab penutup terbagi ke dalam
subbab simpulan dan saran.
3.4Bab Penutup
Bab ini terdiri dari simpulan dan
saran. Simpulan dan saran diuraikan dalam bab-bab yang terpisah. Simpulan
berisi pernyataan padat dan tepat dari hasil bahasan dan analisis data yang dihasilkan
pada bab-bab isi. Simpulan menyajikan pernyataan padat dan tepat dari hasil pembahasan
dan analisis data yang dihasilkan pada bab-bab isi.
Dalam penyusunan tugas akhir, perlu
dituliskan beberapa saran berikut.
a.Simpulan tidak menyajikan
definisi atau pengertian suatu istilah sehinggadefinisi atau pengertian dituangkan dalam bab inti.
b.Simpulan berupa
pernyataan-pernyataan dari hasil pembahasan dan analisis data yang dihasilkan pada bab
inti.
c.Simpulan ditulis dalam bentuk
wacana, yaitu berupa kalimat-kalimat yang terangkai dalam paragraf-paragraf
yang saling berkesinambungan.
Saran diperlukan untuk memberi masukan
atau pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan wawasan penulis. Saranhendaknya lebih operasionaldan sesuai dengan simpulan atau bahasan
sebelumnya. Jika dianggap perlu, saran harus memuat misi yangmengarah pada penyempurnaan metode dan cara
mengatasi permasalahan. Saran yang disampaikan disesuaikan dengan masalah,
pembahasan, dan simpulan yang ada serta dapat memberikan penyempurnaan terhadap
permasalahan yang dibahas.