Sabtu, 20 Oktober 2012

Sub Grade


SUB GRADE

Sub grade atau tanah dasar merupakan fondasi yang menopang beban perkerasan yang berasal dari kendaraan yang melewati suatu jalan. Oleh karena itu perencanaan suatu perkerasan jalan sangat ditentukan oleh kondisi tanah dasar atau sub grade.

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Sub Grade
Sub grade adalah tanah dasar di bagian bawah lapis perkerasan jalan. Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan lain lain.
Sebelum kegiatan penghamparan perkerasan dilakukan, bagian sub grade harus sudah dalam keadaan siap (kuat, padat, bersih, dan dibentuk sesuai rencana). Langkah-langkah pelaksanaannya :
1.      Apabila tanah exsisting lebih tinggi dari elevasi rencana, maka dilakukan pekerjaan galian. Sedangkan apabila tanah exsisting lebih rendah dari elevasi rencana, maka dilakukan pekerjaan timbunan.
·         Pada pekerjaan galian, tanah dasar dibentuk permukaan tanahnya dengan cara mengupas dengan cangkul.
Pekerjaan galian dimaksudkan untuk mendapatkan bagian tanah dasar (subgrade) yang akan menentukan kekuatan dari susunan perkerasan di atasnya yang sesuai dengan rencana struktur.
·         Pada pekerjaan timbunan, bagian-bagian yang harus ditimbun sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, harus di timbun menggunakan tanah timbunan yang cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainya). Penimbunan harus dilakukan lapis  demi lapis. Tebal maksimal hamparan 30cm setiap lapisan. Kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan.
2.      Pemadatan sub grade menggunakan Vibrator Roller atau Static Roller (sambil diberi air secukupnya untuk mencapai kadar air optimum).
3.      Setelah pemadatan tanah dasar selesai, lalu dilakukan perataan menggunakan Motor Grader.

Cara Pengukuran Kualitas Sub Grade
Lapisan tanah dasar (sub grade) adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya. Menurut Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR). Apabila kondisi tanah pada lokasi pembangunan jalan mempunyai spesifikasi yang direncanakan, maka tanah tersebut dapat langsung dipadatkan dan digunakan.
Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu sangat tergantung pada sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar (sub grade). Oleh karena itu, pada perencanaan pembuatan jalan baru harus diadakan pemeriksaan tanah yang teliti ditempat- tempat yang akan dijadikan tanah dasar yang berfungsi untuk mendukung pengerasan jalan. Lebih utama kalau diambil beberapa contoh tanah dari tanah dasar itu dan dikirimkan ke laboratorium penyelidikan tanah untuk diselidiki.
Pengujian kepadatan dengan menggunakan metode Sand Cone Test Atau Dynamic ConePenetrometer Test. Subgrade mencapai minimal 95% kepadatan Standard Proctor.
Pengujian dilakukan maksimum 200 m² untuk satu titik secara zig-zag hingga kedalaman tertentu. Toleransi permukaan tidak lebih tinggi / rendah dari 10 mm dari elevasi rencana. Penghamparan dilakukan dengan ketebalan setiap lapisan maksimum 20 cm dalam kondisi gembur.

Persyaratan Material Sub Grade
1.      California Bearing Ratio (CBR) minimal 5%. Departemen Pekerjaan Umum (DPU) mensyaratkan bahwa nilai CBR pada kondisi terendam air dari suatu sub grade minimal 5%.
2.      Index Plastisitas tanah harus kurang dari 15%.
3.      Jenis timbunan tanah tidak boleh termasuk dalam klasifikasi tanah yang tidak stabil. Misalnya klasifikasi tanah bergambut dengan kandungan organik tinggi.
4.      Perobahan bentuk permanen (permanent deformation) dari tanah dasar akibat beban lalu lintas dan perkerasan-perkerasan diatasnya harus sekecil mungkin.
5.      Tegangan yang timbul pada lapis permukaan tanah dasar harus lebih kecil dari tegangan izin tanah dasar.
6.      Sifat mengembang dan menyusut dari tanah dasar akibat perubahan kadar air, harus sekecil mungkin dan konstan.
7.      Lendutan dan lendutan balik tanah dasar selama dan sesudah pembebanan lalu lintas harus sekecil mungkin.
8.      Tambahan pemadatan akibat pembebanan lalu-lintas dan penurunan yang diakibatkan, pada tanah berbutir yang tidak dipadatkan secara baik, harus sekecil mungkin dan merata.

Kamis, 14 Juni 2012

Panduan Bab 3 Tugas Akhir

3.      BAGIAN UTAMA

Bagian utama tugas akhir terdiri dari tiga jenis sajian, yaitu bab pendahuluan, bab inti, dan bab penutup.

3.1   Bab 1   Pendahuluan
Bagian ini merupakan isi keseluruhan pokok informasi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan pembahasan, , metode, dan sistematika penulisan tugas akhir. Ketentuan bagian-bagian tersebut meliputi hal-hal berikut.
a.       Latar belakang masalah/bahasan berisi  alasan yang mendorong mengapa judul tugas akhir tersebut penting  untuk dibuat.
b.      Ruang lingkup berisi pembatasan masalah/bahasan, khususnya yang ada hubungannya dengan pembuatan tugas akhir. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya pembahasan yang di luar isi tugas akhir.
c.       Tujuan berisi uraian tujuan (materi) penulisan tugas akhir.
d.      Metode berisi tentang prosedur kerja yang digunakan  untuk membahas topik tugas akhir.
e.       Sistematika penulisan berisi tentang penjelasan singkat tiap-tiap bab dan bukan ulangan dari daftar isi.

3.1.1        Latar Belakang Masalah
Latar belakang menginformasikan idetifikasi masalah yang akan dikaji. Bagian-bagian yang perlu dikemukakan dalam bagian ini adalah
a.       menjelaskan topik yang sama atu relevan dengan topik yang akan dibahas;
b.      menjelaskan topik yang akan dikaji;
c.       menjelaskan perbedaannya sehingga penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut;
d.      menjelaskan kelebihan-kelebihan topik yang akan dikaji.

3.1.2        Pembatasan Masalah
Setelah menentukan ruang lingkup, pembatasan masalah perlu dirumuskan dengan tepat sesuai dengan topik yang dikaji. Pembatasan disajikan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat informatif (berita).

3.1.3        Tujuan
Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan yang akan dilakukan dalam tugas akhir, yaitu gambaran hasil yang akan dicapai, seperti ingin menmbuat rencana pelaksanaan pembangunan gedung  berlantai lima yang aman atau ingin mengendalikan proyek  dengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut dikemukakan penyajian tujuan penulisan tugas akhir yang tidak tepat, seperti dalam Gambar 11.

2.1  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini didasarkan kenyataan bahwa sebagian besar alumni Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Sipil yang bekerja pada kontraktor, yaitu menjadi pelaksana di lapangan. Jadi, tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah
a.  Sebagai salah satu syarat akhir dari Jurusan Teknk Sipil Politeknik   Negeri Semarang ;
b.  Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan pada Jurusan Teknik Sipil, Polines;
c.  Mahasiswa dapat meningkatkan wawasan dalam pemecahan  masalah;
d. Agar mahasiswa dapat membuat suatu perencanaan pelaksanaan proyek yang  baik dengan menerapkan suatu sistem manajemen.

Sedangkan tujuan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) adalah agar mahasiswa mampu mengendalikan biaya proyek, dengan cara merencanakan bahan. Alat, dan tenaga yang seefisien mungkin dengan memperhatikan kekuatan bangunan tesebut, dan dapat mengetahui biaya riil yang dibutuhkan

Gambar 11. Contoh Penyajian Tujuan Penulisan yang tidak Tepat

Dalam rincian tujuan penulisan tertulis  Sebagai salah satu syarat akhir dari Jurusan Teknk Sipil Politeknik   Negeri Semarang dan  Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan pada Jurusan Teknik Sipil, Polines. Ketiga rincian tujuan tersebut tidak berkaitan dengan batasan masalah yang direncanakan, dirancang, atau diteliti dalam tugas akhir Polines bidang teknik sipil. Oleh karena itu, rincian tugas akhir seperti itu tidak tepat diungkapkan dalam subbab tujuan penulisan, tetapi dapat diungkapkan dalam kata pengantar tugas akhir.  
Secara substansi rincian tujuan penulisan tugas akhir, sebenarnya rincian data Agar mahasiswa dapat membuat suatu perencanaan pelaksanaan proyek yang baik dengan menerapkan suatu sistem manajemen dan  Sedangkan tujuan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) adalah agar mahasiswa mampu mengendalikan biaya proyek, dengan cara merencanakan bahan, alat, dan tenaga yang seefisien mungkin dengan memperhatikan kekuatan bangunan tesebut, dan dapat mengetahui biaya riil yang dibutuhkan, sudah menunjukkan tujuan yang jelas, namun penyajiaanya tidak disusun dengan kalimat yang efektif, yaitu dengan mengulang  subjek penulis, yaitu mahasiswa dapat . Untuk menghasilkan tujuan penulisan yang jelas dan berkaitan dengan batasan masalah yang ditetapkan perlu disusun dengan kalimat yang efektif. Tujuan penulisan (Gambar11)  dapat diperbaiki menjadi tujuan penulisan yang tepat (Gambar 12).

2.1  Tujuan Penulisan
Untuk mewujudkan pelaksanaan proyek diperlukan perencanaan yang baik, karena itu penekanan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah
a.             menjelaskan kebutuhan bahan dan peralatan yang digunalan ...;
b.            mendeskripsi harga satuan pekerjaan ...; 
c.             membuat rencana pelaksanaan proyek sesuai dengan sistem  manajemen;
d.            membuat Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP), yaitu merencanakan kebutuhan bahan. alat, dan tenaga yang seefisien dengan memperhatikan kekuatan bangunan dan biaya riil yang dibutuhkan sehingga dapat  mengendalikan biaya proyek.

Gambar 12.  Contoh penyajian tujuan penulisan yang Tepat

Adakalanya, dalam tugas akhir Polines terdapat penyajian tujuan penulisan yang diklasifikasikan dalam tujuan akademis (umum) dan  tujuan teknis (khusus) (Gambar 12). Kalau dilihat dari substansinya tujuan akademis hanya mengungkapkan maksud sehingga penyajiaan tujuan akademis cukup diungkapkan dalam kata pengantar. Jadi, tujuan akademis tidak perlu disajikan pada tujuan penulisan sehingga  dalam tujuan tersebut hanya disajikan tujuan penulisan yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Misalnya,

1.3  Tujuan Penulisan        
Tujuan Akademis
a.    menerapkan Program Studi Khonversi Energi, Politeknik Negeri Semarang.
b.    Dapat mengembangkan ilmu yang di peroleh selama studi pada program studi tersebut
c.    Untuk mengaplikasikan segala ilmu dan pengalaman yang telah didapat selama kuliah.
Tujuan'Teknis
a. Membuat suatu rancangan dan merealisasikannya dalam bentuk modul sebagai aplikasi sistem pengontrolan lampu penerangan dengan menggunakan. mikroprosesor AT89C5 1.
b. Membuat modul aplikasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam praktikum rangkaian interface di laboratorium mekatronika. Hal ini adalah sebagai kontribusi hasil penelitian untuk mengembangkan laboratorium mekatronika di Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Konversi'Energi.
                           Gambar 13 Contoh penyajian Tujuan yang tidak Tepat.

            Tujuan tersebut dapat diubah menjadi tujuan jelas dan efektif sesuai dengan arah yang  dibahas dalam tugas akhir, serperti berikut.

1.3  Tujuan Penulisan        
Sesuai dengan perumusan masalah yang ditetapkan tersebut, tujuan penulisan tugas akhir ini bertujuan
a.  membuat modul sebagai aplikasi sistem pengontrolan lampu penerangan dengan menggunakan. mikroprosesor AT89C5 1;
b. membuat modul aplikasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam praktikum rangkaian interface di laboratorium mekatronika.

Berdasarkan paparan  yang diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan penulisan pada bab pendahuluan tugas akhir hanya menyajikan tujuan atau arah yang berkaitan dengan batasan masalah, atau rumusan masalah yang ditetapkan dalam tugas akhir bukan maksud penulisan. Dalam penyajian tujuan hendaknya juga menggunakan kata-kata kongkret, seperti menjelaskan, menyebutkan, menerapkan, merancang, membuat, menghitung, mendesain, atau mendeskripsi. Kata-kata abstrak, seperti memahami, mengenal, mengerti, atau  mengetahui, tidak digunakan dalam penyajian rincian tujuan tugas akhir.

3.1.4  Penyajian Metode
Dalam pendahuluan tugas akhir Polines sering terdapat metode rencana pelaksanaan, perancangan, atau penelitian. Metode tersebut dapat disajikan dengan menjelaskan prosedur kerja dalam rancang bangun, seperti teknik pengumpulan data,  prosedur perancangan atau rencana pelaksanaan, atau prosedur pengujian. Namun, dalam kenyataan penulisan tugas akhir hanya diungkapkan teknik pengumpulan tanpa menjelaskan bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk  merancang dan membangun suatu alat, sistem, atau modul. Bahkan, adapula penyajian metode yang tumpang tindih antara teknik pengumpulan data dengan  langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rancang bangun. Contoh penyajian metode yang kurang tepat terlihat pada Gambar 14 . Gambar 14  menunjukkan metode yang digunakan dalam  rancang bangun  suatu alat tumpang tindih sehingga tidak sistematis. Bahkan, dalam data berikut hanya diungkapkan teknik pengumpulan data tanpa memerikan gambaran  langkah- kerja yang akan dilakukan dalam  rancang bangun  mesin perontok padi.

1.4  Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan Rancang bangun Mesin Perontok Kombinasi untuk Komoditas Padi dan Jagung Otomatis adalah sebagai berikut:
a.       Studi Lapangan
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi baik  cermat mengenai kendala yang dihadapi dan sistem kontrol yang digunakan.
b.      Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubngan dengan topik serta katalog yang digunakan untuk mendapatkan daftar spesifikasi teknis komponen yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir.
c.   Wawanacara dan Bimbingan
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung kepada dosen pembimbing atau pihak-pihak yang mengetahui hal yang diperlukan dalam pembuatan tugas akhir.

Gambar 14 Contoh penyajian metode yang tidak Llengkap

Dalam penyajian metode (gambar 14) dapat diurutkan sehingga sistematis. Selain itu, dalam hal ini perlu disajikan pula  penjelasan perakitan dan pengujian di laboratorium sehingga jelas langkah-langkah yang dikerjakan dalam rancang bangun dengan metode-metode rancang bangun, misalnya mengungkapkan teknik  pengumpulan data,  rencana perancangan, atau rencana pengujian dalam  rancang bangun. 

Berdasarkan hal tersebut penyajian metode (Gambar 14) perlu disajikan dengan mempertimbangkan urutan,Misalnya,

1.4     Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas  adalah sebagai berikut.

1.4.1   Teknik Pengumpulan Data
Perancangan alat ini menggunakan beberapa teknik pengumpuan data berikut.
a.      Studi Pustaka
         Studi literatur dimaksudkan untuk memperoleh dan mempelajari data-data sebagai acuan dan pendalaman dasar teori dalam proses perancangan, pembuatan, dan pengujian sistem.
b.            Teknik Observasi
         Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang perangkat­ yang digunakan dan lokasi sebagai pembuatan tugas akhir.
c.             Teknik Wawancara
         Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara tanya jawab dan diskusi secara langsung kepada dosen pembimbing atau pihak-pihak yang mengetahui hal yang diperlukan dalam pembuatan tugas akhir.

1.4.2  Prosedur Rancang Bangun 
Dalam prosedur rancang bangun ini perlu dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan langkah-langkah kerja pembuatan alat, seperti rencana perancangan dan rencana pengujian serta teknik analisis yang akan digunakan. atau   langkah kerja perancangan, langkah pengujian, dan teknik analisis data berdasarkan hasil pengujian alat tersebut.
Penyajian metode yang lengkap, yaitu menyebutkan teknik pengumpulan data,  prosedur perancangamn, dan posedur pengujian, terdapat dalam Gambar 15.

1.4    Metode

1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengukuran benda kerja, sedangkan untuk mendapatkan data sekunder diperoleh dengan cara pengumpulan data referensi.

1.4.2 Prosedur Perancangan
Metode ini digunakan untuk merancang sistem komunikasi data menggunakan pemancar dan penerima menggunakan TRF 2,4 G, meliputi hal-hal berikut.
a.   Penggunaan Software
      Software yang digunakan untuk meng-compile program bahasa assembler adalah ASA1.51 dan untuk memasukkan program ke dalam menggunakan software ISP.HEX.
b.   Perancanhgan Rangkaian
      Rangkaian yang digunakan dalam tugas akhir ini lebih diutamakan ke rangkaian TRF 2,4 G dan rangkaian yang terhubung dengan mikrokontroler AT89C51.
c.   Radio Pemancar dan Penerima
      Radio transceiver digunakan untuk mengirimkan data pemancar (transmitter) ke penerima (receiver). Radio pemancar dan penerima yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah jenis TRF 2,4 G buatan Laipac Tectnology Inc.
d.  Jenis Modulasi yang dipakai
      Modulasi yang akan digunakan adalah modulasi Gaussian Frekuensi Shift Keying (GFSK). Modulasi ini banyak diaplikasikan pada frekuensi tinggi dengan jarak jangkau rendah, seperti bluetooth pada handphone.
e.  Antena
      Untuk melakukan komunikasi data yang digunakan pemancar dan penerima TRF 2,4 G adalah jenis antena mikrostrip 3/8 k.

1.4.3 Prosedur  Pengujian
Berikut dikemukakan prosedur pengujian benda kerja tugas  akhir.
a.   Pengujian pemancar dan penerima 2,4 GHz
      Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kedua radio pemancar dan penerima dalam kondisi baik sehingga dapat digunakan sebagai perangkat pengirim dan penerima. Untuk melakukan komunikasi data digunakan data numerik (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9). Selain itu, pengujian ini bertujuan untuk menjelaskan spektrum frekuensi dan jarak jangkau dan  spektrum frekuensi modulasi GFSK dan jarak jangkau antara pemancar dan penerima dalam orde meter.
         .Gambar 15. Contoh Penyajian Metode yang Lengkap

3.1.5        Sistematika Penulisan
Dalam tugas akhir mahasiswa Polines selalu mencantumkan sistematika penulisan. Sistematika penulisan hanya menyajikan informasi yang akan dijelaskan  dalam tugas akhir. Penyajian yang sederhana dilakukan dengan  cara menyajikan gambaran umum singkat dari tiap bab masing-masing, yang ditulis dalam bentuk rincian atau kalimat-kalimat yang berkesinambungan.

Dalam tugas akhir sering ditemukan penyajian sistematika penulisan yang hampir sama dengan daftar isi sehingga hanya bersifat pengulangan. Bedanya, dalam daftar isi digunakan penyajian dengan rincian dengan angka desimal, sedangkan dalam sistematika penulisan penyebutan antarrincian digunakan tanda baca koma. Selain itu, perincian  gambaran bab tidak mempertimbangkan kaidah penulisan kalimat sehingga hanya disajikan isi pokok tiap bab tanpa melihat kesinambungan kalimat (Gambar16).

1.5 Sistematika Penulisan
Untuk lebih mudah memahami tugas akhir ini, maka dibuat sistematika penulisan yang terbagi dalam beberapa bab, kemudian dirinci dalam beberapa subbab, antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN
Menjelaskan keseluruhan pokok informasi tentang latar belakang masalah, tujuan pembuatan tugas akhir, ruang lingkup, metodologi, dan sistematika penyusunan proyek akhir ini.

BAB 2  LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang sejarah Polines , mekanisme perkuliahan, dan penjadwalan kuliah.

BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Memberikan uraian perancangan sistem, implementasi sistem, dan penjelasan mengennai pemodelan sistem yangakan digunakan dalam perancangan sistem baru.

BAB IV PETUNJUK PENGOPERASIAN DAN PENGUJIAN SISTEM
Memberikan uraian penggunaan dan langkah-langkah penjadwalan kuliah.

BAB V PENUTUP
Merupakan kesimpulan dan saran-saran dalam penulisan tugas akhir.
           
Gambar  16. Contoh Penyajian Sistematika Penulisan yang Salah.

Dari penyajian sistematika penulisan tersebut  dapat dilihat bahwa kesalahan penyajian sistematika penulisan terletak pada bagian berikut, yaitu::
a.       penulisan bab dan judul bab ditulis dengan huruf kapital;
b.      penulisan rincian bab tidak bersubjek;
c.       penulisan bab digunakan angka Romawi padahal dalam daftar isi ditulis dengan angka Arab;
d.      pola penyajian tidak menunjukkan kalimat yang lengkap;
Kesalahan itu menunjukan penyajian sistematika penulisan tidak lazim dalam penulisan karya ilmiah. Sistematika (Gambar15) dapat disusun lebih sistematis dan sesuai dengan kaidah penulisan.

1.5 Sistematika Laporan
Dalam tugas akhir ini dibagi ke dalam enam bab. Setiap bab menyajikan informasi unsur-unsur yang akan dibahas dalam tugas akhir. Dalam sistematika penulisan ini penulis perlu menyajikan gambaran umum tiap bab agar lebih mudah dipahami.
a.         Bab Pendahuluan menjelaskan keseluruhan informasi yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam tugas akhir.
b.         Bab  Landasan Teoritis
Bab ini menjelaskan kerangka teori yang dipakai sebagai acuan dalam  pembahasan perancangan dan implementasi sistem penjadwalan kuliah di Polines.
c.   Bab Perancangan dan Implementasi Sistem
Bab ini menjelaskan perancangan dan implementasi sistem (model) yang akan digunakan dalam pembuatan databse penjadwalan kuliah Polines.
d.   Bab Petunjuk Pengoperasian dan Pengujian Sistem
Bab ini menyajikan uraian penggunaan dan langkah-langkah yang dilakukan dalam sistem penjadwalan kuliah di Polines.
e.  Bab  Penutup
Bab ini menyajikan penafsiran hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebel;umnya. Sebagai tindak lanjut pada bab ini akan dikemukakan saran-saran guna pengembangan sistem lebih lanjut.

3.2         Bab 2  Landasan Teoretis
Bab ini mengupas secara mendasar, luas, dan sistematis tentang teori yang digunakan dan dikembangkan untuk mendukung dan memecahkan masalah yang ada pada bab-bab berikutnya. Setiap teori yang dikutip dari buku, jurnal, majalah, koran atau internet, menyebutkan sumber, misalnya Djuharie (2001:5) .... , ... (Djuharie, 2001:5).

Teori-teori yang diungkapkan dalam tugas akhir berupa kumpulan kutipan yang dihubungkan dengan kalimat-kalimat penulis (tugas akhir) sehingga membentuk wacana yang baik, yaitu berupa paragraf-paragraf yang berkesinambungan dan sistematis. Teori yang diacu sebagai dasar pembahasan diwujudkan dengan kutipan langsung atau tidak langsung. Kutipan-kutipan yang dikemukakan bab landasan teori itu mempertimbangkan kaidah penulisan yang lazim digunakan dalam penulisan karya ilmiah.

Landasan teori dapat dibuat beberapa subbab sesuai dengan kebutuhan teori yang digunakan sebagai acuan dalam pembahasan topik.
                         
3.3.       Bab Inti  (Bab-bab isi yang lain)
Bab ini  dibagi ke dalam beberapa  bab bergantung kebutuhan  pembahasan atau penyelesaian terhadap topik yang dirancang, dibahas,  atau diteliti. Sebagai gambaran bab inti, berikut diberikan ilustrasi tentang penyajian bab initi.

Tugas akhir mahasiswa Polines sudah menunjukkan penyajian urutan bab inti yang sistematis. Jumlah bab ini bergantung pada kebutuhan pembahasan. Misalnya,  dalam tugas akhir yang berjudul Rancang Bangun Mesin Perontoh Kombinasi untuk Komoditas Padi dan Jagung Oomatis (Abdalah dkk., 2007). Dalam tugas akhir itu disajikan bab inti yang terdiri dari beberapa bab, subbab, atau anak subbab, seperti:
a.       bab pemodelan alat terbagi ke dalam sembilan  subbab;
b.      bab perakitan alat terbagi ke dalam tiga subbab;
c.       bab pengoperasian alat terbagi ke dalam lima subbab;
d.      bab penutup terbagi ke dalam subbab simpulan dan saran.
 

3.4         Bab Penutup
Bab ini terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan dan saran diuraikan dalam bab-bab yang terpisah. Simpulan berisi pernyataan padat dan tepat dari hasil bahasan dan analisis data yang dihasilkan pada bab-bab isi. Simpulan menyajikan pernyataan padat dan tepat dari hasil pembahasan dan analisis data yang dihasilkan pada bab-bab isi.

Dalam penyusunan tugas akhir, perlu dituliskan beberapa saran berikut.
a.       Simpulan tidak menyajikan definisi atau pengertian suatu istilah sehingga  definisi atau pengertian dituangkan dalam bab inti.
b.      Simpulan berupa pernyataan-pernyataan dari hasil pembahasan  dan analisis data yang dihasilkan pada bab inti.
c.       Simpulan ditulis dalam bentuk wacana, yaitu berupa kalimat-kalimat yang terangkai dalam paragraf-paragraf yang saling berkesinambungan.

Saran diperlukan untuk memberi masukan atau pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan wawasan penulis. Saran  hendaknya lebih operasional  dan sesuai dengan simpulan atau bahasan sebelumnya. Jika dianggap perlu, saran harus memuat misi yang  mengarah pada penyempurnaan metode dan cara mengatasi permasalahan. Saran yang disampaikan disesuaikan dengan masalah, pembahasan, dan simpulan yang ada serta dapat memberikan penyempurnaan terhadap permasalahan yang dibahas.