Minggu, 01 Januari 2012

Bahan Baku Mortar

Apakah Mortar itu?
Mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen yang digunakan sebagai "perekat" untuk membuat struktur bangunan. Yang membedakan mortar dengan semen, sebenarnya mortar adalah semen siap pakai yang komponen pembentuknya umumnya adalah semen itu sendiri, filler, dan berbagai jenis additif yang sesuai. Seperti kita tahu, dalam proses penggunaan semen oleh tukang, biasanya kita melihat tukang mencampur semen, pasir ayak, kapur (lime), bata merah halus (opsional), dan air. Pencampuran ini tentunya selalu tidak pernah seragam dan juga hanya berdasarkan "intuisi" si tukang. Adanya mortar tentunya merubah konsep cara pencampuran seperti itu karena mortar adalah "Semen Instant" siap pakai, hanya tambah air, aduk, kemudian langsung bisa dipakai.

Kenapa kita pakai mortar?
Alasannya sebenarnya simpel, yaitu antara lain memiliki keunggulan :
1. Konsistensi
Karena diproduksi masal dan juga dengan alat modern dan oleh pabrikan, maka konsistensi bahan bakunya cukup seragam. Kita tidak perlu pusing lagi akan stabilitasnya.
2. Mudah
Jelas, tinggal tambah air, langsung pakai
3. Lebih baik
Adanya additif yang sesuai akan memberikan sifat bahan yang lebih baik dibanding hanya dengan menggunakan campuran semen biasa. Terkadang dengan aplikasi semen biasa bisa menyebabkan beberapa problem, antara lain lantai terangkat, dinding pecah-pecah / retak, dan lain-lain. Penggunaan mortar yang tepat akan bisa menghindarkan problem ini di kemudian hari.

Kekurangannya otomatis dari sisi harga, karena mortar dijual amat sangat jauh lebih mahal daripada semen (bisa di-check harganya di toko bahan bangunan / material) dan dibandingkan per kilo-nya.

Jenis-jenis mortar
Di Indonesia telah diperkenalkan beberapa jenis mortar, yaitu antara lain :
1. Tile Adhesive (Perekat Keramik)
Ada vertikal (dinding) dan horizontal (lantai), dan juga ada perekat keramik baru diatas keramik lama (tanpa membongkar keramik lama)
2. Tile Grout
Sebagai pengisi nat (celah) antar keramik
3. Thin Bed
Untuk perekat AAC (Autoclaved Aerated Concrete) alias bata ringan
4. Skim Coat
Untuk pelapis dinding baru
5. dll

Penggunaan mortar tentunya akan ber-efek membuat biaya bahan bangunan menjadi bengkak, tetapi karena penggunaannya yang relatif sangat mudah, maka man-hours tukang kita akan berkurang drastis sehingga ongkos tukang akan berkurang. Untuk jangka panjangnya, penggunaan mortar ini juga akan bisa menghindarkan problem yang mungkin terjadi jika dibandingkan dengan penggunaan campuran semen biasa (misal seperti disebut diatas, dinding retak dan lantai terangkat). Ingat, biaya reparasi di kemudian hari bisa jauh lebih tinggi daripada ongkos lebih yang dikeluarkan dengan penggunaan mortar (dibanding dengan campuran semen biasa) pada saat pembangunan awal struktur.

Perlu diketahui juga, untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise) dan juga ruko-ruko terbaru, umumnya sekarang mereka sudah menggunakan mortar dan AAC untuk bahan baku pembuatan dinding, dan juga mereka merekatkan keramik (vertikal dan horisontal) dengan mortar, sedangkan untuk struktur mereka menggunakan beton ready mix. Ini bertujuan untuk menjaga konsistensi bahan baku yang digunakan dan juga efisiensi tenaga kerja, sehingga diharapkan bisa memperpanjang usia bangunan dengan menghindari problem-problem yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Untuk menghitung efisiensi pemakaian mortar, kita bisa bandingkan pada aplikasi pembuatan tembok. Bisa kita lihat bahwa kalau tukang kita menggunakan bata merah sebagai bahan baku tembok, maka campuran semen yang dia buat akan relatif banyak karena bata merah berdimensi kecil, sehingga untuk merekatkan satu sama lain sehingga membentuk tembok, dibutuhkan waktu yang tidak sedikit dan material campuran semen yang banyak.

Umumnya 1 orang tukang hanya mampu membuat tembok sepanjang 3 meter (tebal 1 bata memanjang) untuk 1 shift kerja dengan menggunakan bahan baku bata merah dan campuran semen. Jika menggunakan AAC dan mortar, maka efisiensinya bisa meningkat drastis menjadi kurang lebih 3 kali lipat alias 9 meter tembok (pemasangan AAC memanjang).

Penggunaan mortar untuk merekatkan AAC juga relatif jauh lebih efisien, karena dimensi AAC terkecil saja kurang lebih setara dengan dimensi 7 buah bata merah biasa. Penggunaan thin bed mortar sebagai perekat AAC akan kurang lebih hanya seper-lima (atau lebih) daripada campuran semen yang digunakan untuk membuat tembok dengan volume yang sama (contoh : penggunaan dibandingkan pada 7 bata merah vs 1 AAC terkecil).

Nah, diatas adalah gambaran tentang efisiensi yang terjadi dengan penggunaan mortar. Jadi efisiensi dihasilkan dari pemakaian mortar & AAC yang lebih sedikit untuk menghasilkan volume tembok yang sama jika dibandingkan dengan bata merah & campuran semen, dan juga waktu yang jauh lebih singkat sehingga biaya tukang bisa ditekan (FYI, harga AAC bisa 2x atau lebih harga bata merah dengan volume yang sama).

Bahan Baku Mortar
Karena mortar sangat beragam jenisnya (dari jenis diatas, bisa dibagi lagi menjadi beberapa sub-jenis, misal tile grout wide, narrow, dll), maka pembahasannya hanya pada beberapa bahan baku penting saja, yaitu antara lain :
1. Semen
Umumnya yang dipakai jenis Portland
2. Sand / Pasir
Umumnya dengan kehalusan seragam, antara 0.1-0.4 mm
3. Calcium Carbonate
Adalah jenis filler khusus berwarna putih dengan kehalusan seragam.
Harap diperhatikan jika menggunakan filler ini karena memiliki oil absorption tinggi, sehingga pemakaian filler ini dapat "mengentalkan" campuran yang dibuat. Biasanya dipakai pada mortar berwarna (menonjolkan warna) seperti tile grout.
4. Lime / Kapur
Dipakai pada beberapa jenis mortar khusus
5. Asam Tartaric
Dipakai pada beberapa jenis mortar khusus
6. Additif Air Release
Untuk menghilangkan adanya udara yang terperangkap di dalam mortar saat diaplikasi. Dipakai pada beberapa jenis mortar khusus.
7. Additif Anti Foam
Untuk menghilangkan foam / busa pada saat mortar dicampur air dan diaplikasi. Dipakai pada beberapa jenis mortar khusus.
8. Beberapa jenis binder lain
Untuk meningkatkan sifat flexible dan/atau memperkuat ketahanan tekanan, umumnya untuk aplikasi horizontal tile yang berat seperti granit / marmer.

dan bahan baku utama yang membuat mortar menjadi berkualitas lebih baik dari campuran semen adalah :

9. CELLULOSE THICKENER
Ini adalah pengental berbahan dasar selulosa (bisa dari pulp/bubur kayu, bubur kapas, dll), yang memiliki sifat water retention dan juga filler holding. Adanya thickener jenis ini bisa "memperbaiki" sifat campuran mortar yang digunakan sehingga menjadi tidak "meleleh saat diaplikasi vertikal, memiliki sebaran yang rata, memiliki open time yang cukup, dan lain-lain. Jenis cellulose thickener ini sebenarnya bermacam-macam, untuk aplikasi mortar umumnya menggunakan 2 macam jenis, yaitu HPMC (Hyrdoxy Propyl Methyl Cellulose)dan MHEC (Methyl Hydroxy Ethyl Cellulose). Jenis pertama adalah yang paling populer dan banyak digunakan untuk pembuatan berbagai jenis mortar. Jenis kedua bisa memberikan efek water-repellency, sehingga cocok digunakan untuk aplikasi mortar khusus untuk skim-coat.

10. REDISPERSABLE POLYMERS
Inilah polimer utama yang memberikan "kekuatan" tambahan untuk meningkatkan kualitas mortar, sehingga menjadi superior dibandingkan campuran semen biasa. Beberapa jenis redispersable polymer dibuat dari bahan dasar polymer Vinyl Acrylic / Ethylene, dan juga tipe terbaru menggunakan bahan dasar polymer VEOVA. Fungsi dari redispersable polymer ini adalah memberikan sifat yang flexible pada mortar sehingga material yang dihasilkan setelah kering memiliki flexibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan material yang terbentuk dari campuran semen biasa.

Fleksibilitas ini akan mampu menghindarkan masalah yang menimpa bangunan di kemudian hari seperti retak (ada kemengkinan susut muai karena pengaruh suhu, gempa ringan, dll), jika bahan baku pembentuk dinding atau lantai cukup flexible, maka kemungkinan retak mikro akan lebih kecil. Begitu pula dengan kasus lantai terangkat, karena bahan digunakan lebih flexible, maka saat terjadi "pergeseran" bangunan karena beberapa faktor, maka mortar yang mengikat keramik lantai dapat "bergerak" flexible, sehingga tidak terjadi kasus lepasnya mortar perekat dari keramik yang menjadikan lantai terangkat.

Proses Produksi Mortar
Pada dasarnya proses produksi mortar adalah relatif cukup sederhana, karena prinsipnya adalah mencampur semua bahan baku yang sesuai (semua dilakukan dalam kondisi kering / tepung / powder) dan mengaduknya dengan rata, kemudian dikemas dan didistribusikan. Tetapi kita perlu ingat, mencampur bahan baku dalam bentuk tepung/powder membutuhkan peralatan khusus (mixer kering) dan juga energi yang relatif besar.

Skala industri dari pabrik pembuatan mortar adalah besar-besar, dan mereka mengaduk dalam jumlah besar juga karena mereka ingin menjaga konsistensi produk mortar yang dihasilkan dengan formulasi yang konstan dan diawasi ketat. Kunci disini adalah soal konsistensi, pembuatan mortar sebenarnya "relatif tidak sulit" dari sisi know-how dan pengadaan bahan bakunya, hanya aplikasinya saja yang sulit karena membutuhkan modal relatif besar untuk pengadaan alat produksinya.

Apakah mortar bisa kadaluarsa ?
1. Semen - kayaknya selama dalam kondisi kering, tidak akan kadaluarsa
2. Pasir - tidak ada kadaluarsa
3. Redispersible Polymers
Bersifat cukup higroskopis (attract water), jadi mesti disimpan dalam kondisi kering, di tempat dengan sirkulasi udara baik dan humidity rendah.
4. HPMC / MHEC
Cellulose thickener bersifat sangat higroskopis (attract water), jadi harus disimpan dalam kondisi kering, di tempat dengan sirkulasi udara baik, dan humidity rendah. Manufacturer standard warranty untuk produk ini umumnya hanya sekitar 6 bulan, dan produsen yang baik selalu menjual produk ini dikemas dalam bag dengan double inner layer. Manufacturer Cellulose additive selalu menyarankan hanya produk cellulose yang fresh yang akan memberikan hasil terbaik, jadi mereka umumnya merekomendasikan agar stock yang diimpor dari mereka harus digunakan dalam jangka waktu 3 bulan, untuk mendapatkan hasil yang maximal.

Dari gambaran diatas, sebaiknya mortar digunakan dalam jangka waktu maximal 3 bulan (direkomendasikan, kita juga tidak tahu kapan mortar itu diproduksi kan). Pastikan bahwa properties mortar yang digunakan memenuhi standard saat dicampur dengan air dan diaplikasikan. Penyimapanan harus dalam tempat kering dan bersirkulasi udara baik, untuk meminalisir adanya excess humidity yang akan mempercepat kerusakan additif pada mortar.

Beberapa produsen mortar menjual produknya dalam kemasan bag double inner layer, harap dicheck. Produsen dengan packaging seperti ini yang benar-benar concern dengan kualitas produk mereka karena mereka mengerti apa yang bisa terjadi kalau humidity berlebih "menyerang" produk mereka selama dalam masa storage (berarti know-how mereka terhadap mortar juga baik).

15 komentar:

  1. putriana,jika anda berminat utk menjadi marketing part time untuk product mortar cement di PT.TRIUTAMA MORTAR SEJAHTERA,anda masukan lamaran ke yohanessunaryo33@gmail.com atau datang langsung ke jl.imam bonjol 39 salatiga.atau kunjungi webs di www.mortarunited.com atau hubungi jg di 0298.322560,sukses untuk pengetahuan anda

    BalasHapus
  2. mbak putriana, ini copy paste tutorial yang saya buat tahun 2009/2010 di kaskus (udah kehapus tapinya setelah kaskus pindah domain). But it's ok, berbagi pengetahuan saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mohon maaf agan chromashade jika isi postingan "bahan baku mortar" saya ini ada yang sama dengan milik anda. tapi, saya tidak pernah merasa copas dari posting anda sedikitpun..saya pun tahu kaskus baru tahun lalu dan tidak pernah buka postingan yang seperti ini..

      Hapus
  3. Info yang terbaik..kesimpulan tidak dimasukan.

    BalasHapus
  4. baik hpmc atau hmec yaa, krn harganya murah hmec

    BalasHapus
  5. jika perlu bahan hpmc, hmec/ hemc, eva powder, bonds starch, email ke rnd_manager@alfa-polimer.com

    BalasHapus
  6. Ada Yg tau hpp sekilo mortal ?

    BalasHapus
  7. Civilengineering , sy ingin ikut trainingnya mohon hub.kami 085299694325 (wa)

    BalasHapus
  8. cukup baik, namun bisakah dibuat seperti contoh ukuran atau komposisi atau kandungannya. misalnya dalam 1 kg semen instant yang telah jadi. kandungannya berapa persen untuk masing bahan yang disebutkan. pada saat pembuatannya tahapan yang harus dimasukkan terlebih dahulu apa dan seterusnya. kemudian berapa lama harus dimixer hingga menjadi homogen. jika bisa anda jelaskan berarti anda sudah memperaktekan ilmu itu bukan hanya teori.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa aja si bapak.. urusan formula kan rahasia masing2 pabrik

      Hapus
  9. Terimakasih share ilmunya

    Kurnia
    Wa: 0811 283 005
    Kurnia.wirya@gmail.com

    BalasHapus
  10. mbak bisa minta refrensinya ngga?daftar pustakanya ngga ada mbak..,mkasih mbak...,

    BalasHapus